It's My Life
Jumat, Oktober 22, 2010Ehm,, udah lama nih aku enggak nge-blog. Aku mo crita soal pengalaman pertamaku masuk kuliah. Aku mengambil jurusan yang (menurutku) sangat kontroversial. Jurusan yang (mungkin) gak ada cewe yang tertarik untuk masuk (walaupun msuk ke dalam gedungnya aja) :D. Jurusan yang [mungkin (lagi)] menurut sebagian orang enggak pantas untuk perempuan. Hahaha,, lebay.tapi gak tau lah yang namanya pendapat orang kan beda-beda.
Aku mengambil jurusan Teknik Mesin. Jujur aku sempat dilema saat memilih jurusan yang akan ku ambil. karena aku sudah d terima di 2 PTN. Aku harus memilih antara Ilmu Komputer dan Tenik Mesin. Orang-orang terdekatku tahu, kalo aku ini dari dulu udah niat banget untuk ambil jurusan Ilmu Komputer. Dan mereka kaget ketika aku memutuskan untuk mengambil jurusan Teknik Mesin. Jurusan yg menurut mereka enggak gue banget. Dan sepertinya mereka meragukan jurusan yang ingin ku ambil ini.
Pandangan umum mengatakan bahwa bidang keahlian (jurusan) Teknik Mesin itu cowok banget. Maksudnya, jurusan ini sangat cocok untuk peminat yang berkelamin laki-laki. Mungkin sama halnya dengan jurusan Geologi, Teknik Sipil, Teknik Pertambangan dan lain-lain. Terdengar begitu maskulin, tak cocok bagi tangan dan perasaan halus wanita.
Pandangan umum lainnya mengatakan bahwa bidang keahlian (jurusan) Teknik Mesin itu kotor. Maksudnya, jurusan ini melibatkan banyak oli, pelumas dan lain-lain yang kotor. Melibatkan angkat-angkat pipa baja, bermain dengan mur dan baut, roda gigi dan lainnya. Sampai taraf tertentu mungkin benar, tapi tentunya tidak selalu.
Benarkah wanita tidak cocok berkuliah di Teknik Mesin? Apakah kegiatan belajar dan pencapaian prestasi di jurusan Teknik Mesin akan terganggu oleh kondisi berjenis kelamin wanita?
Sebenarnya sedikit 'tabu' untuk membicarakan masalah ini. Sangat sulit untuk membicarakan ini tanpa menjadi sexist, dan ini bukanlah cara pandang yang aku suka. Jadi, tolong jangan membaca ini dengan pandangan skeptis sexist ya. Laki-laki dan wanita itu berbeda, dan itu adalah fakta. Namun mengenai hak dan kewajiban, sampai beberapa tingkat, harusnya sama. Terima kasih.
Justru wanita yang menjadi mahasiswi Teknik Mesin mempunyai beberapa keunggulan apabila dibandingkan dengan mahasiswa.
Baiklah. Sebelum mulai membandingkan antara laki-laki dan perempuan, mungkin akan lebih baik kalau cerita dimulai dari apa yang semua mahasiswa/i akan hadapi ketika mereka berkuliah di Teknik Mesin.
Extended body
Pandangan umum lainnya mengatakan bahwa bidang keahlian (jurusan) Teknik Mesin itu kotor. Maksudnya, jurusan ini melibatkan banyak oli, pelumas dan lain-lain yang kotor. Melibatkan angkat-angkat pipa baja, bermain dengan mur dan baut, roda gigi dan lainnya. Sampai taraf tertentu mungkin benar, tapi tentunya tidak selalu.
Benarkah wanita tidak cocok berkuliah di Teknik Mesin? Apakah kegiatan belajar dan pencapaian prestasi di jurusan Teknik Mesin akan terganggu oleh kondisi berjenis kelamin wanita?
Sebenarnya sedikit 'tabu' untuk membicarakan masalah ini. Sangat sulit untuk membicarakan ini tanpa menjadi sexist, dan ini bukanlah cara pandang yang aku suka. Jadi, tolong jangan membaca ini dengan pandangan skeptis sexist ya. Laki-laki dan wanita itu berbeda, dan itu adalah fakta. Namun mengenai hak dan kewajiban, sampai beberapa tingkat, harusnya sama. Terima kasih.
Kembali ke pertanyaan tadi...
Tentu saja TIDAK!Justru wanita yang menjadi mahasiswi Teknik Mesin mempunyai beberapa keunggulan apabila dibandingkan dengan mahasiswa.
Baiklah. Sebelum mulai membandingkan antara laki-laki dan perempuan, mungkin akan lebih baik kalau cerita dimulai dari apa yang semua mahasiswa/i akan hadapi ketika mereka berkuliah di Teknik Mesin.
Fisika-Mekanika
Mata kuliah di Teknik Mesin banyak membicarakan mengenai bidang ilmu Fisika-Mekanika. Apa itu Fisika-Mekanika? Mungkin ini hanyalah sebuah terminologi karangan si penulis saja hehe. Pada dasarnya, apa yang dipelajari di Teknik Mesin (secara umum) adalah hal yang sama dengan apa yang dipelajari di Fisika. Hanya saja, Teknik mesin lebih menekankan pada sub bidang ilmu mekanika, dan lebih dititik-beratkan pada penerapan daripada keilmuannya itu sendiri. Dengan kata lain, Teknik Mesin lebih tertarik pada "Bagaimana" daripada "Mengapa". Teknik Mesin menerapkan hasil-hasil yang didapatkan oleh para jenius di bidang Fisika untuk diterapkan dan diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, orang yang tertarik untuk menjadi mahasiswa/i Teknik Mesin sebaiknya memiliki ketertarikan pada Fisika.4-Dimensi dan Vektor
Teknik Mesin akan banyak melibatkan pemahaman dan kemampuan untuk memvisualisasikan (baca: berkhayal, membayangkan dll) 4-Dimensi: panjang, lebar, tinggi dan waktu. Teknik Mesin akan banyak membahas mengenai besaran-besaran vektor. Utamanya: gaya, tegangan, kecepatan, percepatan dll.Teknik Mesin menggunakan 'bahasa gambar' dalam komunikasi ide. Bukan gambar seni, tapi gambar teknik yang menggunakan banyak simbol, dimensi, arah panah dan lain-lain. Kemampuan untuk menggambar (seni) tidaklah penting. Itu akan menjadi sebuah keunggulan, tapi tidaklah penting. Kemampuan untuk membaca gambar masih lebih penting.
Jadi, singkat kata, orang yang tertarik untuk menjadi mahasiswa/i Teknik Mesin sebaiknya memiliki ketertarikan (atau lebih tepatnya memiliki kemampuan) pada kemampuan spatial.
Wanita dan Teknik Mesin
Merunut pada dua poin di atas, tidak ada satupun bagian yang menyatakan (atau menuntut) bahwa orang yang mempelajari Teknik Mesin, ataupun menjadi ahli, harus berjenis kelamin laki-laki ataupun wanita. Tidak ada batasan mental atau fisik apapun yang menghalangi wanita untuk mempelajari Teknik Mesin, walaupun pakar psikologi mungkin akan mengatakan bahwa pria dan wanita mempunyai pola pikir yang berbeda. Salah satunya adalah bahwa pria mempunyai kemampuan spatial yang lebih baik dari wanita, sementara wanita punya kemampuan mengingat yang lebih baik dari pria. Jadi, menurut penulis, ini lebih pada kemampuan pribadi masing-masing, dan bukan karena jenis kelamin.Fakta menunjukkan bahwa perbandingan mahasiswi dan mahasiswa di jurusan Teknik Mesin sangatlah kontras.
Bahkan tidak pernah mencapai 10% total mahasiswa
Bagaimana dengan di kampus lain? Kalau masih di Indonesia, datanya bisa dibilang akan setali tiga uang. Namun ada kabar gembira dari negeri seberang. Teman-teman dari kampus di Singapura mengatakan bahwa jumlah mahasiswi di Teknik Mesin hampir selalu mencapai 30% total mahasiswa. Mengapa Teknik Mesin tampak begitu ditakuti oleh para wanita? Mungkin karena banyak mitos yang perlu diluruskan, atau fakta (lama) yang perlu diperbaharui.Mitos atau Fakta?
Mari pembaca tebak, mana yang fakta dan mana yang mitos...Teknik Mesin itu ilmu yang mempelajari mesin mobil. Ini adalah mitos yang sudah banyak (dan juga mudah) disanggah. Bahkan sudah pernah dibahas di sini pada tulisan sebelumnya.
Teknik Mesin itu akan selalu berhubungan dengan oli dan gemuk. Lulusan Teknik Mesin akan bekerja di bengkel, pabrik, berlumuran oli dan keringat. Ini juga mitos. Yah, ada sedikit benarnya, tapi lebih banyak salahnya. Bahkan mungkin ada beberapa di antara kami yang bisa lulus tanpa tahu apa bedanya oli dan gemuk. Lulusan Teknik Mesin bisa bekerja di bengkel, pabrik, berlumuran oli dan keringat. Tapi lulusan Teknik Mesin juga bisa bekerja di belakang meja, di balik komputer ataupun meja gambar. Fakta mengatakan bahwa lebih dari 50% lulusan Teknik Mesin justru bekerja di belakang komputer. Jauh dari mitos di atas.
Teknik Mesin adalah dunia laki-laki, di mana para wanita hanya akan menjadi budak dan terintimidasi. Dilecehkan dan dihina. Jelas mitos. Kalau boleh berpendapat, justru para wanita ini menjadi ratu bagi kami - mahasiswa Teknik Mesin. Sebuah 'harta' bernilai sangat tinggi yang harus diperlakukan dengan hati-hati. Justru terkadang (atau lebih tepatnya: sering) kami - mahasiswa Teknik Mesin yang bodoh - seakan-akan menjadi kerbau tercocok-hidung yang menuruti semua permintaan dari sang ratu. Mulai dari antar ke sini-sana, jemput ini-itu, ajari ini-itu dan beli ini-itu. Tentunya dengan imbalan yang sesuai. Apa itu? Diperbolehkan untuk meminjam catatan kuliah. Fakta menyatakan bahwa mahasiswa malas mencatat. Kalaupun mencatat, biasanya tidak rapi. Mahasiswi cenderung lebih rapi.
Teknik Mesin adalah dunia laki-laki, di mana pria tidak pernah mandi sebelum kuliah dan berpakaian ala kadarnya. Ruang kuliah jadi tidak kondusif dan wanita akan menderita karenanya. Ini adalah fakta. Lebih tepatnya, ini adalah fakta lama. Dahulu kala ketika Teknik Mesin (dengan mitos-mitosnya) belum tersentuh wanita, para mahasiswa seakan-akan tidak peduli dengan dirinya. Tidak perlu tampak rapi dan ganteng. "Siapa yang mau peduli?", pikir kami. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, satu wanita bisa mengubah jalan hidup banyak laki-laki. Mahasiswa Teknik Mesin berevolusi menjadi manusia yang lebih bermartabat. Satu wanita bisa berarti satu tautan menuju banyak wanita lain. Dan kami sangat menghargai itu.
Teknik Mesin adalah dunia laki-laki, di mana 50% mahasiwanya adalah gay dan 50% sisa adalah pasangannya. atau Teknik Mesin adalah dunia laki-laki, di mana para mahasiswanya pintar, macho dan gentleman. Keduanya adalah mitos. Tentunya Anda tidak dapat mengeneralkan sesuatu yang sangat heterogen. Dan kedua pernyataan di atas merupakan sifat bawaan pribadi, tidak ada hubungannya dengan bidang ilmu yang dipelajari.
Dan masih banyak lagi fakta dan mitos lainnya. Untuk mengetahui apakah itu fakta atau mitos, lebih baik ditanyakan langsung pada teman anda yang saat ini (atau pernah) memiliki status sebagai mahasiswa Teknik Mesin.
Kesimpulan akhir
Pernyataan bahwa mahasiswi akan mengalami kesulitan saat berkuliah di Teknik Mesin adalah mitos. Dan, penyataan bahwa mahasiswi Teknik Mesin akan membawa warna baru dan kecerahan hidup di Teknik Mesin adalah fakta. wkwkwkwk.di kutip dari http://themachinery.org/?itemid=85#nucleus_cf
Article Detail
- Original Writer:
- Cahyo Martosudirjo(Mechanical Engineer)
- One of TM.org permanent contributor, Cahyo is famous for his simple approach to explain the complexity of mechanical engineering material
- Editors:
- Andrianto Hapsoro
- Translator+Spell Checker:
- None
- Illustrator:
- Andrianto Hapsoro
20 komentar
Assalamualaikum kak, sebelumnya kenalan dulu deh hehe. aku sheila, dan skrg lagi menginjak kls 12. masanya galau milih jurusan haha, pas lagi cari info tek mesin buat cewe di google ga sengaja masuk ke blog kakak hehe :p akhirnya nemu juga mahasiswi tek mesin cewe yg bisa aku tanyain. ohya aku mau nanya kak, kalo mau masuk tek mesin itu apakah harus punya skill yg bagus dan minat dlm bidang fisika? soalnya aku pas-pasan banget fisikanya-_- ada ga temen kakak yg fisikanya biasa aja di SMA, tapi pas di bangku kuliah jd jago? dijawab ya kak hehe makasi:)
BalasHapusbetul banget kak....
BalasHapusaku kebetulan juga mahasiswi teknik mesin universitas brawijaya
aku bener2 enjoy di jurusan ini...
menjadi the special one....dan bener2 dilindungi...
@Sheila Amalia :
BalasHapusHi Sheila :) Salam kenal juga ^_^ Wah sebelumnya saya senang sekali kamu sudah berkunjung ke blog saya dan meninggalkan komentar disini. Maaf ya saya telat ngebalas commentnya.
Jujur saya bukan berasal dari seolah vokasi (kejuruan) seperti SMK. Saya justru berasal dari SMA. Saya kuliah di Politeknik yang lebih menuntut banyak praktek ketimbang teori, jadi presentase teori hanya 40%, sedangkan praktek 60%, berbandng terbalik dengan universitas.
Fisika itu sangat diperlukan sekali di jurusan teknik, jadi bukan hanya di jurusan Teknik Mesin saja. Justru saat kita praktek kita lebih dapat memahami aplikasi fisika itu sendiri. Jadi tidak henya melulu rumus & hukum2 fisika. :)
@Anomim: Hahaha, sama seperti nama blog saya, "The Special One". :)
bang ijin koopas
BalasHapusAssalamu'alaykum. Salam kenal, saya Aya, teknik Mesin 2007 ITB. Sama2 lady mesin neh kita. Seneng deh baca tulisannya, sama bgt nasibnya^^
BalasHapus@ Aya: Waalaikumsalam, salam kenal Aya. Senang bisa ketemu lady mesin yang lainnya. Susah sekali menemukan orang-orang yang senasib :D
BalasHapusMakasih udah baca artikel saya :)
hai ka dita.. aku eli. aku tadinya sedikit pesimis loh masuk teknik mesin ini. tapi semua kaka kaka yang komen disini bikin aku optimis lagi. aku masih kelas 12 terlebih aku sekolah di MAN.seneng bisa nemuin blog ini dan semua lady mesin. kalo cowo bisa masuk di keperawatan kenapa cewe harus takut buat masuk teknik mesin? :)
BalasHapus@eli wati: Yup, saya setuju sama kamu, cowok aja banyak yang ambil jurusan keperawatan, tata boga, bahkan kecantikan, lalu kenapa perempuan gak bisa masuk jurusan teknik mesin?
BalasHapusTetap semangat ya, jangan takut atau malu menjadi bagian dari mahasiswa teknik mesin. Disini kakak juga mau memberikan pandangan bahwa perempuan yang kuliah di jurusan teknik mesin itu tidak seburuk yang dibayangkan. Justru kalau perempuan yang kuliah dijurusan ini lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Good luck ya! Salam sukses ;)
menarik artikelnya,salam kenal saya aini, masih kelas 12 sma, awalnya sempet ragu mau masuk teknik mesin tapi sekarang agak sedikit yakin, cuma masih sedikit takut denger dari kakak2 kelas kalau teknik mesin praktek lapangannya yg berat. yah doain ya kak bisa masuk teknik mesin its :)
BalasHapusHi Aini, terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Btw, kok agak sedikit yakin sih? :/
BalasHapusharus yakin dong! :) Jangan takut dengan hal-hal yang belum kita mulai atau coba sebelumnya. Kita enggak bakal tau hasilnya kalau kita gak coba, siapa tau kamu malah menemukan hal-hal yang luar biasa disana. Enjoy aja. :)jangan dijadikan beban. Semangat Aini.
Amin. Wah, itu Universitas idaman saya. Saya juga berharap semoga bisa kuliah disana suatu hari nanti. :')
saya Dila kak, sedikit terobsesi sih masuk teknik mesin.
BalasHapusOh ya kak, apa seorang anak teknik itu harus paham betul dengan fisika? fisika saya agak hancur nih di SMA. :(
hai kak aku febie, aku baru baca blog kaka nih hahha awalnya aku kira tek. mesin itu buat cowo doang tapi karena ngeliat blog kaka aku jadi tau haha sekarang aku kelas 12 sebentar lagi lulus *amin aku tertarik sama teknik mesin tapi fisika aku gak bagus banget nah pertanyaan aku kalau misalnya fisika ku biasa aja nanti pas kuliah bakal gimana ya? hahah trus peluangnya gimana buat belajar fisika kuliah nanti?
BalasHapus@Dila and Febie:
BalasHapusHi Juga. Saya buka rahasia dikit ya. Waktu SMA saya selalu remidial pada pelajaran Fisika. Karena waktu itu menurut saya Fisika adalah pelajaran yang menakutkan dan saya agak susah menemukan aplikasinya. Tapi saat saya kuliah, saya malah melihat sendiri rumus2 yang banyak diaplikasikan saat praktek, jadi semuanya terlihat jelas saat sudah melakukan prkatikum. Contohnya saja rumus torsi untuk mengencangkan baut dengan kunci inggris. Jika gaya bekerja pada titik tumpu, berarti gaya tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk memutar benda. Nah, kalau kita mencoba mengencangkan baut dengan memegang lengan momen kunci yang pendek akan terasa lebih berat dibandingkan kunci yang mempunyai lengan momen yang lebih panjang. :)
kak saya skrg kelas 11 mau naik kelas 12. temen2 sudah rame mikirin jurusan kuliah nanti. saya tertarik sama teknik mesin, tapi masih belum seberapa yakin. nilai-nilai fisika saya naik turun. terus katanya teknik mesin itu susah lulus (masksudnya bisa lebih lama dari seharusnya) juga praktikumnya berat. sebenernya gimana kak? terus nanti pelajaran fisikanya diulang dari dasar lg kan kak? trimakasih
BalasHapusAssalamualaikum kak, perkenalkan saya dini, kak saya kan udah daftar di politeknik jurusan teknik mesin, tapi masih bingung, apakah prospek kerja bagi wanita yang belajar dijurusan teknik mesin??apakah menjanjikan? heheh Makasih sebelumnya kak..
BalasHapusWassalamualakum
Balas yah kak, makasih
BalasHapusdini
...bagus kak
BalasHapusSaya juga gadis mesin Universitas Negeri Semarang 2013, The special one :) keren artikelnyaa.
BalasHapussaya mahasiswa teknik mesin Universitas Indonesia 2011 :)
BalasHapusSALAM SOLIDARITY FOREVER !!! MACHINE STRONG :D (HMM STT WASTUKANCANA-PURWAKARTA)
BalasHapusKalau udah selesai baca, enggak asyik dong kalau enggak komentar. Bagi yang ingin komentar, silahkan posting komentar Anda di sini. Dan terima kasih telah mengunjungi blog saya ...